Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau Masuk
ADVERTISEMENT
Rental mobil di Bali lebih mengutamakan penyewa dari luar Pulau Dewata untuk yang lepas kunci. Alasanya, risiko menyewakan mobil kepada warga lokal risikonya lebih besar.
Salah satu driver persewaan mobil di Bali mengakui rumor soal pilih-pilih penyewa mobil antara warlok dan wisatawan dari luar Pulau Dewata. Dia menilai kemungkinan warlok Bali tahu celah memanfaatkan sewa mobil lepas kunci untuk tipu-tipu.
“Kemungkinan seperti itu. Kayak kemarin pas sebelum saya datang, dia itu kan dari sebuah kantor, nah waktu itu dia bawa tamu dan tamunya itu dia tinggal, mobilnya dibawa. Dia itu kalah judi,” kata Feril, salah satu driver asli Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dia kalah judi kemarin pas Piala Dunia. Di taruhannya mobil terus kalah dan ya udah gadaiin mobilnya. Tamunya pas posisi di Nusa Dua kan, pas posisi saya di sana lagi mengantar tamu,” kata dia.
“Pas tamunya makan ditinggal sama si sopir atau guide-nya itu. Dia kabur dan nggadai mobil karena kalah judi katanya,” dia menambahkan.
Feril sih tidak tidak tahu pasti dan alasan rinci penolakan buat warlok itu. Tapi, setahu dia bahwa sebagian besar persewaan memang tidak percaya pada orang lokal.
“Kebanyakan memang nggak lepas kunci (kepada warlok),” kata dia.
“Alasannya apa, nggak tahu juga. Menurut saya, kecuali dia ikut perusahaan dan jelas asal-usulnya, baru si persewaan mau melepas kunci,” kata Feril.
“Kalau dia freelance atau kerja serabutan, nggak punya kantor, kan repot buat mencarinya ke mana kalau ada masalah,” ujar dia.
Lalu, apakah orang Bali yang bekerja di suatu tempat akan diberi kepercayaan untuk lepas kunci saat menyewa mobil? Membahas hal ini, Feril mengaku ada stigma tersendiri bagi orang lokal Bali yang menyewa mobil hingga mengurangi kepercayaan hingga titik terendah.
“Kalau dia ikut kantor sini atau di manapun kan punya ID, nah itu baru agak berani. Kalau belum teman sendiri atau ada kenalan yang memastikan dia temannya, rental mobil manapun tidak akan berani. Misal, ‘dia temanku, gitu’ itu baru berani lepas kunci,” kata dia.
“Karena lepas kunci saat sewa mobil itu memang yang harus dipercaya. Pokoknya yang ngasih rekomendasi harus ikut bertanggung jawab juga kalau ada apa-apa, misal kehilangan,” kata dia.
“Itu kalau dari teman ke teman. Sudah tahu posisi rumahnya di mana, punya nomor telepon keluarganya yang nyewa itu,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Risiko Mobil Amblas Lebih Besar, Rental di Bali Hindari Penyewa Warlok – detikTravel
