TEMPO.CO, Jakarta – Banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah. Selain mengunjungi destinasi wisata terkenal seperti Lawang Sewu atau Sam Poo Kong, wisatawan bisa menikmati uniknya Semarang dengan berjalan kaki di kawasan Kota Lama Semarang.
Kawasan yang masuk ke dalam jajaran World Heritage City UNESCO itu memiliki banyak atraksi unik, terutama sejarahnya. Seperti kawasan Kota Lama di kota lain, Kota Lama di Semarang memiliki beragam bangunan arsitektur klasik yang unik. Menikmatinya sambil berjalan kaki santai bisa menjadi aktivitas yang menarik kala liburan.
Untuk rutenya, bisa dimulai dari kafe bernama Tekodeko yang berada di Jalan Letjen Suprapto 44. Mirip dengan namanya, kafe ini memiliki dekorasi unik berupa teko. Tempat itu juga memiliki sisa-sisa peninggalan permukiman masyarakat Belanda dari era kolonial dan di dalamnya kental dengan sentuhan interior nuansa vintage.
Selanjutnya, wisatawan bisa menuju Jalan Cendrawasih untuk menuju Museum Kota Lama. Museum ini sebelumnya dikenal warga lokal sebagai lokasi Air Mancur Bundaran Bubakan.
Di museum ini, pengunjung akan disuguhkan beragam koleksi terkait perjalanan dan perkembangan Kota Lama Semarang sejak awal didirikan hingga saat ini. Pengunjung juga bisa melihat langsung kondisi jalur trem sisa-sisa peninggalan Belanda.
Jika tertarik dengan sejarah perkeretaapian, ada sebuah peninggalan berupa tiang yang sempat digunakan untuk alat komunikasi telegram dalam pengoperasian kereta api di masa lampau. Letaknya ada di seberang museum.
Sejarah awal industri kereta api dan trem di Semarang juga bisa dilihat dari sisa puing Sentral Jurnatan. Lokasinya juga tak jauh dari Museum Kota Lama, yaitu ke arah Jalan Agus Salim.
Sentral Jurnatan di masa lampau merupakan stasiun kereta api pusat yang dioperasikan oleh maskapai kereta api bernama Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS). Ada banyak rute yang dilayani menggunakan trem uap dari stasiun tersebut ketika masih aktif seperti menuju arah Demak, Kudus, Pati, Rembang serta Blora. Area tersebut kini telah menjadi kompleks pertokoan dan puing itu terletak di salah satu gerai penjualan dan servis motor sport.
Jalan kaki bia dilanjut kembali menuju ke Kota Lama Semarang, tepatnya ke arah Jalan Suari dan Jalan Kepodang. Di sana ada bangunan-bangunan tua serta beberapa puing di kanan kiri anda ketika menyusuri daerah itu.
Suasana masa lampau sangat terasa di sana. Karena itu, tempat ini selalu menjadi favorit wisatawan untuk berfoto. Lokasi foto yang menjadi favorit juga adalah Rumah Akar. Itu adalah bangunan yang sudah tak digunakan sejak 1967 dan kini menyatu dengan akar pohon.
Mumpung ke Kota Lama, sempatkan mampir ke Gereja Blenduk yang terletak di bagian inti Kawasan Kota Lama Semarang. Sebutan bagi GPIB Imannuel Semarang itu merupakan gedung paling ikonik di sana. Bangunannya mengadopsi gaya arsitektur art deco ala Eropa yang unik.
Di dekat gereja, ada Taman Sri Gunting yang sering menjadi lokasi para pegiat budaya hingga seniman melakukan berbagai aktivitas, mulai dari membuka kelas seperti kelas membatik atau mengadakan pertunjukan seni tari di tempat itu.
Perjalanan wisata dengan berjalan kaki menggunakan rute ini setidaknya bisa memakan waktu kurang lebih 40 menit hingga 1 jam. Jika ingin merasakan pengalaman berbeda, wisatawan bisa memilih menggunakan sepeda listrik yang tersedia di sana. Karena ini aktivitas luar ruang, wisatawan disarankan menjelajah Kota Lama Semarang pada pagi atau sore hari untuk menghindari panas matahari.
Baca juga: 10 Daftar Tempat Wisata di Semarang Paling Hits dan Bersejarah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Sebelum ada pencabutan Pergub Nomor 85 Tahun 2022 mengenai pengelolaan Taman Nasional Komodo, Pemprov NTT sempat mendapat surat dari Menteri KLHK.
Belajar berjalan dapat dilakukan sedini mungkin.
Pulau Dodola itu merupakan destinasi ikonik di Pulau Morotai.
Jika Anda memiliki kondisi medis, selalu temui dokter Anda sebelum memulai program olahraga
Ada lima agenda event di Yogyakarta yang sebagian besar sifatnya gratis untuk umum dan menawarkan keseruan bagi wisatawan.
Kampung Selarai Indah bisa menjadi pilihan destinasi wisata saat berada di ibu kota Musi Banyuasin.
Jika hanya punya waktu sehari, ada tips untuk tetap merasakan segala pengalaman di Tokyo.
Jalan kaki meskipun terdengar simpel dan mudah ternyata memberikan dampak positif untuk tubuh.
Air terjun Kapas Biru sangat jernih dan bersih dengan warna kebiruan terlihat dari kejauhan.
Jepang punya berbagai festival unik yang berlangsung sepanjang tahun.
Serunya Menjelajahi Kota Lama Semarang Sambil Jalan Kaki, Coba Rute Ini – Travel Tempo.co
